Pemenang Pemilu Parlemen dari Tahun 1955 Hingga 2014

Pemilu parlemen maksudnya adalah pemilu yang diselenggarakan untuk memilih wakil rakyat atau dewan perwakilan rakyat, daerah maupun provinsi.

Mereka adalah wakil rakyat sekaligus wakil partai politik. Hal tersebut dikarenakan rakyatlah yang sebenarnya menyalurkan aspirasinya melalui partai politik.

Dalam ejaraha Indonesia, pemilu legislatif ini sudah diadakan sebelas kali mulai dari tahun 1955 dan yang terakhir tahun 2014, tahun lalu yang dimenangkan oleh PDI-Perjuangan.

Dalam undang-undang pemilu, sebenarnya pemilu legeslatif ini diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Namun pada kenyataannya pada tahun 1971, 1977 dan tahun 1999 melenceng dari jadwal.



Alasannya adalah keadaan politik yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan pemilu di Indonesia. Politik yang tak menentu membuat pemilu dipercepat pada tahun 1999.

Berikut para Pemenang Pemilu Parlemen dari Tahun 1955 Hingga 2014:





PEMILU PEMENANG
Pemilu 1955 Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pemilu 1971 Golongan Karya (Golkar)
Pemilu 1977 Golongan Karya (Golkar)
Pemilu 1982 Golongan Karya (Golkar)
Pemilu 1987 Golongan Karya (Golkar)
Pemilu 1992 Golongan Karya (Golkar)
Pemilu 1997 Golongan Karya (Golkar)
Pemilu 1999 Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P)
Pemilu 2004 Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
Pemilu 2009 Partai Demokrat
Pemilu 2014 Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P)

Sejak pertama kali, pemilu parlemen Indonesia menganut sistem multipartai.Oleh karenanya, banyak sekali partai yang bermunculan lahir di negeri ini.

3 Perubahan Setelah Amandemen Terhadap UUD 1945

Amandemen artinya adalah perubahan atau penambahan terhadap undang-undang. Indonesia memiliki teori trias politika yakni pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang.

Bidang tersebut adalah legislatif, eksekutif dan yudikatif.




3 Perubahan Setelah Amandemen Terhadap UUD 1945

1. MPR berubah dari lembaga tertinggi negara menjadi lembaga tinggi negara.

2. Lembaga yang dihapus adalah Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

3. Lembaga baru yang diciptakan adalah Komisi Yudisial dan Dewan Perwakilan Daerah.

Mengapa Indonesia Disebut Sebagai Negara Demokrasi

Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dimana kedaulatan ada di tangan rakyar. Srtinya adalah bahwa dalam suatu negara demokrasi, rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi.

Rakyat diberikan kesempatan untuk ikut serta menentukan jalannya pemerintahan. Kekuasaan ini terwujud dalam suatu sistem pemilihan wakil rakyat.
Rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada wakil rakyat yang duduk di pemerintahan. Dengan demikian, pemerintah sesungguhnya memegang amanat rakyat.

Dalam suatu negara demokrasi, pemerintahan diselenggarakan dari, oleh dan untuk rakyat. Segala kekuasaan dan kewenangan pemerintah sesungguhnya berasal dari rakyat.




Pemerintah adalah orang-orang yang dipilih oleh rakyat. Oleh karena itu, pemerintah bertugas menjalankan roda pemerintahan untuk kepentingan rakyat.

Demokrasi memberi kesempatan kepada rakyat untuk memilih wakilnya melalui pemilu.

Selain itu, rakyat juga memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Rakyat melalui DPR, akan mengawasi jalannya pemerintahan yang dilakukan oleh presiden.




Oleh karena itu, sesungguhnya rakyatlah yang memiliki kekuasaan paling tinggi. Dengan demikian, negara kita ini disebut sebagai negara demokrasi.

Inti dari negara demokrasi adalah kedaulatan rakyat.

Dalam hal ini, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi. Pemerintah hanyalah pihak yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk mewujudkan cita-cita negara.

3 Tokoh Penting Pengusul Dasar Negara Indonesia

Anggota BPUPKI resmi dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Dan setelah sehari, mereka mengadakan sidang tanggal 29 Mei 1945. Sidang berlangsung hingga tanggal 1 Juni 1945.

Apa yang dibahas dalam sidang tersebut?
Mereka berusaha merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.
Dalam sidang tersebut, beberapa anggota mengajukan usulan tentang dasar negara.

Ada 3 tokoh penting yang mengajukan gagasan tentang dasar negara. Ketiga tokoh tersebut adalah:
1. Mohammad Yamin.
2. Soepomo.
3. Soekarno.

Menurut mereka, negara Indonesia harus berpijak pada lima dasar.

Usulan Mohammad Yamin - 30 Mei 1945

1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan Rakyat.



Usulan Soepomo - 31 Mei 1945

1. Persatuan.
2. Kekeluargan.
3. Keseimbangan lahir batin.
4. Musyawarah.
5. Keadilan Rakyat.




Usulan Soekarno - 1 Juni 1945

1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme.
2. Peri Kemanusiaan atau Internasionalisme.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Usulan-usulan tersebut tak langsung serta merta diterima oleh BPUPKI, namun ditampung terlebih dahulu untuk dimusyawarahkan bersama-sama.

2 Arti Pancasila Sebagai Dasar Negara

Dasar negara bangsa Indonesia adalah Pancasila.Pancasila mampu menjadi dasar negara yang kuat serta kokoh, karena Pancasila ini berakar pada budaya bangsa Indonesia.

Ibarat sebuah bangunan, yang akan kokoh dan kuat kalau pondasinya juga kuat. Pondasi itulah yang dinamakan dengan dasar negara.

Apa jadinya jika bagunan yang berdiri tanpa pondasi? Tentu akan sangat mudah goyang dan runtuh. Makanya, sebuah bangunan memerlukan dasar atau fondasi.


Bagi sebuah negara, dasar negara menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintahan bisa terarah dan teratur.

Kegiatan bernegara harus memiliki landasan yang kuat. Hal tersebut penting terutama bagi sebuah negara yang baru. Dasar negara harus dirumuskan sebelum sebuah negara berdiri.




Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara sangatlah penting.
  • Pancasila sebagai penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
  • Pancasila sebagai tuntunan untuk menjalankan kehidupan bernegara.

Segenap wearga Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Bila semua bisa melakukannya, maka cita-cita luhur bangsa Indonesia akan terwujud.
Cita-cita luhur yang dimaksuda adalah masyarakat adil dan makmur.





Sebelum menjadi dasar negara, Pancasila mengalami proses yang cukup panjang. Para pendiri bangsa Indonesia berjuang menyatukan tenaga dan pikiran.

Tujuannya adalah untuk mewujudkan Indonesia merdeka dengan dasar yang kuat. Dengan dasar yang kuat, Indonesia akan kokoh, Indonesia tidak akan terpecah belah.

10 Anggota Negara ASEAN serta Tahun Keanggotaan

Peran ASEAN di kawasan Asia Tenggara dianggp sangatlah penting. Hal ini terbukti dengan bertambahnya anggota negara ASEAN.

Pada awalnya, ASEAN hanya beranggotakan lima negara saja. Namun, beberapa negara di Asia Tenggara lainnya kemudian bergabung. Brunei Darussalam masuk menjadi anggota ASEAN pada tahn 1984.




Sedangkan Vietnam masuk menjadi anggota ASEAN pada tahun 1955, disusul Laos dan Myanmar pada tahun 1997. Negara terakhir yang menjadi anggota ASEAN adalah Kamboja yang bergabung pada tahun 1999.

Hingga tahun 2007, satu-satunyaAsia Tenggara yang belum menjadi anggota ASEAN adalah Timor Leste.




Sampai sekarang, anggota ASEAN terdiri dari 10 negara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN dan tahun keanggotaannya.

Nomor Nama Negara Ibukota Tahun Keanggotaan
1 Indonesia Jakarta 1967
2 Thailand Bangkok 1967
3 Malaysia Kuala Lumpur 1967
4 Filipina Manila 1967
5 Singapura Singapura 1967
6 Brunei Darussalam Bandar Sri Begawan 1984
7 Vietnam Hanoi 1995
8 Laos Vientine 1997
9 Myanmar Yangon 1997
10 Kamboja Phnom Phen 1999

Sejak berdirinya, ASEAN telah mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebanyak 10 kali. Dalam sepuluh kali tersebut, Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumahnya yakni pada KTT I dan IX, yang dilangsungkan di Pulau Bali.

32 Nama Senjata Tradisional di Seluruh Indonesia

Indonesia memang kaya akan kebudayaannya. Hal tersebut dikarenakan Indonesia wilayahnya berupa pulau-pulau yan tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Begitu juga dengan ragam senjata tradisional yang dimiliki tiap provinsi, juga berbeda-beda. Lain lalanh lain belalang. Senjata digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Pada zaman dahulu senjata tradisional ini dipakai untuk berperang melawan penjajahan Belanda maupun musuh-musuh yang membelot terhadap kekuasaan.
Golok
Namun sekarang, senjata tradisional lebih banyak tergantung di dinding rumah saja.




Rata-rata, senjata tradisional yang ada adalah berjenis keris dan mandau. Meski sebenarnya keris atau mandau tiap daerah bentuknya lain daripada yang lain, memiliki perbedaan.

Kalau diamati, daerah ibukota Jakarta, memiliki senjata tradisional sebanyak tiga macam, yaitu:
1. Keris.
2. Pasatimpo.
3. Golok.




Sedangkan di Jawa Timur, pulau Madura mendapat kehormatan dengan menonjolkan senjata tradisional mereka yang bernama clurit. Meskipun begitu, keris tetap menjadi yang paling populer di masyarakat Jawa Timur.

Antara keris Bali dengan keris Jawa Tengah berbeda pula modelnya

Nomor Nama Senjata Tempat Asal
1 Mandau Kalimantan Timur
2 Keris Sulawesi Utara
3 Pasatimpo DKI Jakarta
4 Keris DKI Jakarta
5 Rencong Nangroe Aceh Darussalam
6 Piso Gajah Dompak Sumatra Utara
7 Karih Sumatra Barat
8 Jenawi Riau
9 Badik Sulawesi Selatan
10 Badik Sulawesi Barat
11 Parang Salawaku Maluku
12 Pisau Belati Irian Jaya
13 Badik Tumbuk Lada Jambi
14 Keris Sumatra Selatan
15 Terapang Lampung
16 Kuduk Bengkulu
17  Pisau Belati Papua
18 Siwar Bangka Belitung
19 Golok Banten
20 Sabele Gorontalo
21 Keris Bali Bali
22 Keris NTB Nusa Tenggara Barat
23 Sundu Nusa Tenggara Timur
24 Golok DKI
25 Badik Tumbuk Lada Kepulauan Riau
26 Clurit Jawa Timur
27 Keris Jawa Tengah
28 Kujang Jawa Barat
29 Keris D.I Yogyakarta
30 Mandau Kalimantan Barat
31 Mandau Kalimantan Tengah
32 Mandau Kalimantan Selatan

26 Senjata Tradisional Tiap Provinsi di Indonesia

Lazada Indonesia

24 Daftar Peserta Partai Politik Dalam Pemilu 2004

Bangsa Indonesia pada saat ini sudah menempuh pemilu yang diikuti oleh banyak partai (multipartai). Namun Indonesia juga pernah menyelenggarakan Pemilu yang hanya diikuti oleh tiga partai saja.

Seperti pada zaman Orde Baru, Indonesia menempuh Pemilu dengan tiga partai. Sedangkan setelahnya Indonesia menempuh pemilu dengan banyak partai.

Seperti pada tahun 2004. Pemilu di Indonesia diikuti oleh 24 partai.





Berikut 24 partai Pemilu tahun 2004 beserta nomor urutnya.

Nomor Urut Nama Partai
1 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
2 Partai Buruh Sosial Demokrat
3 Partai Bulan Bintang
4 Partai Merdeka
5 Partai Persatuan Pembangunan
6 Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan
7 Partai Perhimpunan Indonesia Baru
8 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan
9 Partai Demokrat
10 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
11 Partai Penegak Demokrasi Indonesia
12 Partai Nahdlatul Ummah
13 Partai Amanat Nasional
14 Partai Karya Peduli Bangsa
15 Partai Kebangkitan Bangsa
16 Partai Keadilan Sejahtera
17 Partai Bintang Reformasi
18 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
19 Partai Damai Sejahtera
20 Partai Golongan Karya
21 Partai Patriot Pancasila
22 Partai Sarikat Indonesia
23 Partai Persatuan Daerah
24 Partai Pelopor





Banyak partai politik yang pada akhirnya bergabung atau melebur menjadi salah satu partai tujuan. Dengan tujuan yang sama mereka memperkuat diri menciptakan kemakmuran rakyat.

Mengenal 3 Jenis Batuan dan Contohnya

Tanah dan batuan merupakan bagian dari kerak bumi. Sebenarnya tanak itu berasal dari pelapukan berbagai macam batuan.

Sedangkan pelapukan bisa terjadi karena suhu air, tumbuh-tumbuhan dan bahan kimia. Batuan ada berbagai jenis dan tiap jenisnya mempunyai sifat dan kegunaannya masing-masing.



Kita mengenal 3 jenis batuan, yaitu:

1. Batuan Beku.

Yang termasuk jenis batuan beku adalah batu apung, batuan yang berwarna keabu-abuan, berpori-pori, bergelemung, ringan serta terapung di dalam air.

Batu ini cara pembentukannya dari pendinginan cepat lava yang bergelembung gas dan terjadi di permukaan bumi.

Yang termasuk batuan beku adalah obsidian, granit dan basalt.





2. Batuan Sediman.

Batu konglomerat, batu pasir, batu serpih dan batu kapur.

3. Batu Metamorfik.

Batu pualam, batu sabak, Batu kuarsa.

Di dalam batu-batuan tertentu ditemukan pula bahan-bahan mineral dari berbagai jenis yang bercampur dengan batuan lainnya.

Jika bahan batuan tersebut memiliki kadar logam yang jumlahnya banyak untuk dipisahkan, maka batuan tersebut berubah menjadi sumber mineral (bijih tambang), misalnya emas, perak, nikel, tembaga atau bouksit.

Pengertian Erosi

Tanah di sekeliling kita ini selalu bisa berubah. Hal tersebut terjadinya perlahan-lahan dan dalam waktu ratusan ribu tahun.

Gunung-gunung yang tinggi tanahnya selalu juga terkikis oleh hujan dan angin. Peristiwa ini pula yang disebut dengan erosi.


Erosi adalah peristiwa terkikisnya tanah.

Erosi disebabkan oleh terjadinya perubahan ekosistem (lingkungan), baik karena gangguan alam atau karena tindakan manusia.





Agar tidak terjadi erosi, maka lereng-lereng gunung dan hutan perlu ditanami pohon-pohonan.

Di tanah pegunungan, tumbuhan pelindung harus tetap tumbuh.






Selain itu, erosi dapat pula dicegah dengan mengadakan sengkedan.

Sengkedan adalah tata cara pengaturan air pada tanah pertanian dengan membuat terasering pad tanah yang miring.

Lazada Indonesia

2 Kelompok Candi di Jawa Tengah yang Terpenting

Berdasarkan gaya arsitekturnya, candi-candi di Indonesia dikelompokkan ke dalam gaya seni bangunan kuno dan gaya seni bangunan kuno muda.

Seni bangunan kuno berlangsung sampai dengan tahun 1000 Masehi dan bangunan kuno muda berlangsung sesudah tahun 1000 masehi sampai kira-kira abad ke-16.

Berdasarkan tradisi agama dan kerajaan-kerajaan yang mendirikannya, candi Jawa Tengah di Indonesia dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai berikut.




Kelompok Candi di Jawa Tengah yang Terpenting


1. Kelompok Candi Jawa Tengah bagian utara.
  • Kelompok candi dieng.
  • Kelompok candi Gedong Songo.




2. Kelompok Candi Jawa Tengah bagian selatan.
  • Kelompok candi Prambanan (Roro Jonggrang).
  • Kelompk candi Sewu.
  • Kelompok candi Sewu.
  • Kelompok candi Kalasan.
  • Kelompok candi Plaosan.
  • Candi Sari.
  • Candu Ratu Boko.
  • Candi Borobudur.
  • Candi Mendut.
  • Candi Pawon.
Lazada Indonesia

Perbedaan Bangunan Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Bentuk candi Jawa Tengah bagian utara dan Jawa Tengah bagian selatan tidak banyak memiliki perbedaan. Cuma, bangunan candi di Jawa Tengah bagian selatan terkesan lebih mewah jika dibandingkan dengan bagian utara.


Apa saja perbedaan antara candi yang ada di Jawa Tengah dan candi yang ada di Jawa Timur? Kalau dilihat, candi Borobudur terletak di Jawa Tengah, sedangkan candi Penataran terletak di Jawa Timur.

Berikut ini perbedaan bangunan candi yang mencolok di antara kedua provinsi tersebut.

Candi di Jawa Tengah





Ciri-ciri bangunan candi di Jawa Tengah yaitu berupa:

1. Bangunannya yang besar.

2. Atapnya berundak-undak.

3. Terdapat makara (kepala raksasa) pada pintu candi.

4. Letak candi di tengah halaman kompleks percandian.

5. Bentuk arcanya dipahat lebih luwes.

Candi di Jawa Timur





Sedangkan ciri-ciri bangunan candi di Jawa Timur adalah:

1. Bangunannya ramping.

2. Bentuk arcanya kaku.

3. Letak candu berada di belakang halam kompleks percandian.

4. Pada pintu candi tidak terdapat hiasan makara.

Lazada Indonesia



Itulah perbedaan candi-candi yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Begitu jelas terlihat perbedaannya. Kesemuanya bekas peninggalan kerajaan-kerajaan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4 Kelompok Candi-Candi Peninggalan Hindu Budha

Pembagunan candi berlangsung antara abad ke 8 hingga awal abad ke 16. Sedangkan pembangunan tersebut pusatnya ada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Oleh karena itulah, lahirlah macam-macam candi yang berdiri megah pada abad itu. Di Jawa Tengah sendiri ada bangunan candi yang hebat yaitu Candi Borobudur.
Menurut pakar sejarah, candi-candi bekas peninggalan pada masa Hindu-Budha di Indonesia, bisa dikelompokkan menjadi empat macam kelompok, yaitu:

4 Kelompok Candi-Candi Peninggalan Hindu Budha






1. Kelompok candi di Jawa Tengah bagian utara (aliran Hindi Syiwa).

2. Kelompok candi di Jawa Tengah bagian selatan (aliran Budha).

3. Kelompok candi di Jawa Timur.

4. Kelompok candi di bagin di luar Jawa (campuran Hindu Syiwa dan Budha).




Bentuk dan model candi yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur berbeda. Yang satunya mengerucut dan menjulang tinggi sedangkan salah satunya tidak atau agak pendek.

Lazada Indonesia

Perbedaan Antara Candi Hindu dan Budha

Candi adalah bangunan yang berfungsi untuk mengenang para raja dan orang terkemuka di kerajaan yang sudah meninggal dunia.

Dan yang dikuburkan di candi tersebut bukanlah mayat atau abu jenzah raja, melainkan adalah berupa pripih atau benda-benda peninggalan orang yang wafat tersebut.

Misalnya saja adalah benda-benda pusaka atau perhiasan.




Selain itu, di dalam candi dibuat arca yang menggambarkan bahwa raja tersebut merupakan titisan dewa.

Perbedaan candi antara yang beragama Hindu dan Budha bisa dilihat dari fungsinya.

Kalau dalam agama Hindu, Candi memiliki fungsi sebagai bangunan untuk mengenang para raja dan orang-orang yang terkemuka yang telah meninggal.




Sedangkan kalau dalam agama Budha, candi memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan.

Bangunan candi terdiri atas bagian kaki, tubuh dan atap. Kaki candi berbentuk bujursangkar dan dapat dinaiki melalui tangga menuju bagian dalam candi.

Selain itu, setiap sisi dinding tubuh candi terdapat relung-relung untuk menympan arca. Atap candi terdiri atas tiga tingkat yang semakin mengecil hingga puncak yang berbentuk genta.

Lazada Indonesia

Apa Itu Candi ? Dan Apa Fungsinya

Candi adalah peninggalan para leluhur bangsa Indonesia dan memiliki nilai arti yang sangat penting karena dengan adanya candi, bisa membantu untuk mengungkap sejarah dengan tepat.

Pada masa kerajaan Hindu dan Budha, di Indonesia berkembang tradisi arsitektur bangunan keagamaan seperti candi, wihara, patirtan, gapura dan lain sebagainya.





Dan yang paling menonjol di antara peninggalan sejarah tersebut adalah Candi. Pada masa perkembangan, hampir tiap kerajaan memiliki minimal sebuah candi sebagai tempat yang diistimewakan.


Sebenarnya, nama candi ini berasal dari salah satu nama Dewi Durga sebagai Dewi Kematian yang bernama Candika.

Candi adalah sebuah bangunan yang memiliki fungsi untuk mengenang para raja dan orang-orang terkemuka yang telah meninggal.






Yang dikuburkan dalam candi bukanlah mayat, melainkan berupa pripih atau benda-benda peninggalan dari orang yang meninggal tersebut, misalnya adalah perhiasan dan benda pusaka.

Itu fungsi candi kalau agamanya Hindu, lain halnya dengan yang beragama Budha.



Lazada Indonesia

4 Penyebab Kerajaan Sriwijaya Maju Pesat

Kerajaan Sriwijaya memang dikenal sebagai negara nasional pertama. Kerajaan ini mulai melakukan perluasan wilayah pada masa kekuasaan Dapunta Hyang.

Beberapa daerah nusantara yang berhasil dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya adalah pulau Sumatra, Semenanjung Melayu, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.



Kemajuan pesat Kerajaan Sriwijaya ditunjang oleh beberapa faktor yang menguntungkannya.


4 Penyebab Kerajaan Sriwijaya Maju Pesat


1. Letaknya yang strategis pada jalur perdagangan India-Cina.

2. Sriwijaya telah menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah Genting Kra sebagai pusat perdagangan.





3. Hasil bumi Sriwijaya dan sekitarnya sebagai mata perdagangan yang berharga, terutama rempah-rempah dan emas tersedia banyak.

4. Armada lautnya kuat sehingga mampu menjalin hubungan dan kerjasama dengan Kerajaan India dan Cina.

Memang untuk menjaga wilayah lautnya yang sangat luas, Sriwijaya membangun armada laut yang kuat. Dengan demikian, perdagangan bisa berlangsung dengan aman.

Sehingga rakyatnya bisa hidup dengan aman dan makmur.

6 Penyebab Kemunduran Kerajaan Sriwijaya

Berdasarkan kabar dari Cina (Chau Ju Kua), Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kemunduran pada akhir abad ke 12. Hal tersebut didukung oleh kitab sejarah dari Dinasti Sung yang menyatakan bahwa Sriwijaya mengirimkan utusannya yang terakhir pada tahun 1178 Masehi.

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada akhir abad ke 7. Yang artinya bahwa Kerajaan Sriwijaya tersebut hadir menghiasi Indonesia selama kurang lebih 500 tahun atau 5 abad.

Sedangkan zama keemasannya terjadi pada abad ke 8 dan 9, yang mana pada waktu itu diperintah oleh Raja Balaputradewa. Dan ternyata diketahui bahwa Raja tersebut adalah cucu dari keluarga Syailendra di tanah Jawa.

Kerajaan Sriwijaya termasuk salah satu kerajaan yang kaya raya, pendapatannya banyak dari berbagai macam sektor. Kekayaannya melimpah ruah.

Penyebab Kemunduran Sriwijaya




Penyebab dari kemunduran Kerajaan Sriwijaya ini adalah sebagai berikut:

1. Berulang kali diserang oleh Kerajaan Colamandala dari India.

2. Kerajaan taklukan banyak yang melepaskan diri dari Sriwijaya.

3. Terdesak oleh perkembangan kerajaan dari Thailand.

4. Terdesak oleh pengaruh Kerajaan Singasari yang saat itu menjalin kerjasama dengan Kerajaan Melayu di Jambi.

5. Bandar-bandar dari Sriwijaya banyak yang melepaskan diri.

6. Tak adanya tokoh yang cakap dan berwibawa untuk memimpin kerajaan.





Kalau diperhatikan, begitu sangat penting pengaruh dari seorang pemimpin suatu kelompok atau bahkan suatu bangsa. Seperti Kerajaan Sriwijaya yang mulai rapuh juga dikarenakan tak ada seorang pemimpin yang cakap untuk memimpin.

Lingkungan luar sangat berpengaruh akan kelanggengan suatu kerajaan pula. Buktinya, Kerajaan Sriwijaya semakin sempit dan takut akan perluasan dari kerajaan lain seperti Thaliand dan Singasari.

Raja dan Pendeta Terkenal dari Kerajaan Kalingga

Dalam sebuah sumber sejarah Cina, berupa berita dari Dinasti Tang menyebutkan bahwa Kerajaan Kalingga disebut dengan nama Holing.

Kerajaaan Kalingga berkembang pada abad ke 7 sampai dengan abad ke 9.

Letaknya diperkirakan berada di Gunung Muria, Jaa Tengah, meskipun belum bisa dipastikan dengan jelas.

Raja yang menonjol dalam Kerajaan Kalingga adalah Ratu Sima yang memerintah pada tahun 674 M. Dia dikenal sebagai pemimpin yang menerapkan hukum dengan tegas sehingga kondisi Kerajaan Kalingga aman, makmur dan sejahtera.





Agama dan Pendeta Kerajaan Kalingga


Agama yang dianut oleh Kerajaan Kalingga adalah agama Budha.

Salah satu pendeta yang pernah tinggal selama 3 tahun di Kerajaan Kalingga adalah Hui Ning.

Selama berada di Kerajaan Kalingga, ia telah menterjemahkan kitab Budha Mahayana ke dalam Bahasa Cina, dibantu oleh pendeta dari Kerajaan Kalingga yang bernama Jnanabadhra.





Mata Pencaharian Penduduk Kalingga


Sebagian besar mata pencaharian penduduk Kerajaan Kalingga adalag sebagai petani.

Hal tersebut dikarenakan memang tanah yang ada di Kerajaan Kalingga sangatlah subur.

Selain itu, penduduk Kerajaan Kalingga juga melakukan perdagangan dengan negara luar seperti India dan Cina.



Lazada Indonesia

Lazada Indonesia

7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Hindu tertua kedua di Indonesia ini ada di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanrgara. Dalan sumber sejarah berita Ciba, Tarumanegara ini disebut dengan nama "Olomo".

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berdiri hampir bersamaan dengan kerajaan Kutai pada abad ke 5 Masehi.

Bukti-bukti tersebut diperkuat dengan berbagai macam peninggalan seperti ditemukannya prasati-prasasti bersejarah yang ada di daerah Jawa Barat.

Salah satunya adalah peninggalan Prasasti Ciampea yang menampilkan Bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Yang menarik adalah adalah cap telapak kaki Raja Mulawarman yang dianggap sebagai Dewa Wisnu oleh rakyatnya.



Adapun prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut.

7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara


1. Prasasti Ciaruteun atau Prasasti Ciampea.

Prasasti ini ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor. Prasasti tersebut menggunakan Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari empat baris kalimat yang ditulis dalam bentuk puisi.
Di samping itu, terdapat lukisan laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Mulawarman yang diibaratkan sebagai Dewa Wisnu.

Arti Gambar Telapak Kaki Raja Mulawarman:
- Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut.
- Di India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan penghormatan sebagai dewa. Hal ini menegaskan bahwa kedudukan Raja Mulawarman yang diibarakan sebagai Dewa Wisnu dan dianggap sebagai penguasa dan pelindung rakyat.

2. Prasasti Jambu atau Prasasti Koleangkak.

Di temukan di bukit Koleangkak di perkebunan Jambu, sekitar 3o km sebelah barat Bogor. Prasasti ini juga menggunakan Bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan Raja Mulawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi.

Di temukan di Kampung Hilir, Cibungbulang. Yang menarik adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan telapak kaki gajah Airanata, gajah tunggangan Dewa Wisnu.




4. Prasasti Pasir Awi.

5. Prasati Muara Cianten.

6. Prasasti Tugu.

7. Prasasti Lebak Muncul.

Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, rakyat hidup aman dan makmur dengan mata pencahariannya di bidang pertanian, pelayaran, perdagangan, dan perikanan.

Hal ini dapat dibuktikan melalui berita-berita tentang barang-barang perdagangan dari Kerjaan Tarumanegara. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain adalah cula badak, gading gajah, dan kulit penyu.

Kerajaan Hindu Tertua Kedua di Indonesia

Sudah diketahui bahwa kerajaan Hindu pertama dan tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai. Atau lebih tepatnya adalah Kerajaan Kutai Martadipura yang merupakan kerajaan bercorak hindu yang terletak di muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam.

Setelah Kerajaan Kutai muncullah kerajaan Hindu yang kedua yang bernama Kerajaan Tarumanegara. Terletak di daerah Jawa Barat. Dengan ibukotanya ada di Kota Bogor sekarang.

Dalam sebuah sumber di Cina, Tarumanegara disebut dengan "Tolomo". Dan diperkirakan berdirinya hampir bersamaan dengan Kerajaan Kutai pada abad ke 5 M.






Aspek Politik


Dalam kehidupan politik, Kerajaan Tarumanegara ini diperkirakan muncul pada abad ke 5M berdasarkan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang dipergunakan di prasasti-prasasti Kerajaan Tarumanegara.

Raja yang berkuasa adala Purnawarman, dengan wilayah kekuasaan hampir seluruh Jawa Barat. Hal terebut diperkuat dengan penemuan-penemuan prasasti yang ada.






Purnawarman sangat cakap dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Rakyat bisa hidup sejahtera, aman dan tentram.

Pengaruh agama Hindu dan adanya sumber sejarah Cina membuktikan bahwa Kerajaan Tarumanegara telah mengadakan hubungan dengan luar negeri. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat Tarumanegara maju di bidang ilmu pengetahuan dan perdagangan.

Kerajaan Hindu-Budha Tertua dan Pertama di Indonesia

Apakah kerajaan Hindu pertama atau tertua di Indonesia? Jawabnya ya Kerajaan Kutai.

Banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai. Kerajan Kutai ini memiliki bentuk sistem politik yang bercorak Hindu-Budha yang pertama di Indonesia.


Berdasarkan berbagai sumber sejarah peninggalan Kerajaan Kutai berupa prasati bisa diketahui bahwa pengaruh awal agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.

Karena adanya pengaruh kebudayaan Hindu menyebabkan Kutai yang sebelumnya berbentuk suku berubah sistem pemerintahannya menjadi sebuah kerajaan.






Aspek Kehidupan Politik


Bukti adanya pengaruh India terhadap Kerajaan Kutai adalah penggunaan nama-nama India oleh pemimpin kerajaan dalam salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Kutai.

Pada salah satu prasasti yang ditemukan telah disebutkan bahwa raja Kutai yang memerintah adalah Mulawarman, anak Aswawarman, cucu Kudungga. Dan Kudungga ini merupakan nama asli Indonesia.





Pada saat Kudungga berkuasa, diduga pengaruh kebudayaan Hindu belum ada. Selanjutnya, pada saat Aswawarman mulai berkuasa, pengaruh Hindu mulai tersebar.

Hal tersebut dibuktikan dalam prasasti yang menyebutkan bahwa Aswawarman disebut Wangsakarta yang menunjukkan pemakaian Bahasa Sansekerta.

Kerajaan juga sering disebut dengan Kutai Martadipura yang merupakan kerajaan bercorak hindu yang terletak di muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam.

Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Bukan Samudra Pasai

Memang sudah menjadi ciri khas kalau salah satu bukti perkembangan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia adalah dengan berdirinya berbagai kerajaan yang bercorak Islam.

Setelah penyebaran Islam pertama kali di Pulau Sumatra, Islam semakin berkembang ke seluruh wilayah Indonesia. Penyebaran Islam tersebut menimbulkan perubahan sistem politik dan pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia yang sebelumnya telah mengenal kebudayaan Hindu-Budha.

Selanjutnya, lahirlah beberapa kerajaan Islam di seluruh Indonesia sebagai akibat penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para ulama dan para pedagang Islam.

Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Indonesia (Google Maps)

Kerajaan Islam Pertama di Indonesia


Penyebaran agama Islam di Indonesia pertama kali dilakukan di Sumatra. Pada seminar Sejarah Islam di Medan pada tahun 1963 telah menyimpulkan bahwa kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah "Kerajaan Perlak".




Hasil dari seminar di Medan tersebut kemudian dikukuhkan dalam Seminar Sejarah Islam di Banda Aceh pada tahun 1978. Bukan sampai di situ saja berakhir.

Kesimpulan tersebut kemudian dikukuhkan lagi dalam Seminar Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh dan Nusantara pada tahun 1980 di Banda Aceh.

Laporan Marco Polo


Bukti sejarah adanya masyarakat dan kerajaan Islam pertama di Indonesia dilaporkan oleh Marco Polo dari Venezia yang singgah ke Kerajaan Perlak dalam perjalanannya pulang ke Italia pada tahun 1292.

Di Perlak, Marco Polo menjumpai adanya penduduk yang telah memeluk agama Islam dan pedagang Islam dari India yang menyebarkan agama Islam.




Dengan demikian, semakin kuatlah kesimpulan bahwa Kerajaan pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak. Pendapat ini semakin dapat diterima karena keberadaan Kerajaan Perlak didukung oleh adanya sumber-sumber dan bukti-bukti sejarah.

Kerajaan Perlak berdiri tahun 840 M dengan rajanya yang pertama, Sultan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah. Sedangkan Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M.

Raja pertama Kerajaan Samudra Pasai adalah Sultan Malik al-Saleh.

Kerajaan Perlak atau Peureulak, terletak di Aceh Timur, Aceh, Indonesia.

Lazada Indonesia

Raja-Raja Kerajaan Bali dari Dinasti Warmadewa

Kerajaan Bali ini terletak di Pulau Bali dan mempunyai hubungan dengan krajaan-kerajaan di Pulau Jawa. Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu sangat besar sekali pada masyarakat Bali.

Bahkan sampai sekarang pun dapat dikatakan bahwa mayoritas penduduk Bali adalah penganut Agama Hindu. Meskipun ahama Budha juga berkembang di Bali, tapi tak sepesat perkembangan agama Hindu.

Siapa sajakah para Raja yang telah memerintah di Bali selama masa sejarah?

Kerajaan Bali ini pernah ditundukkan oleh Kerajaan Majapahit yang digerakkan oleh Mahapatih Gajah Mada sebagai orang paling berperan penting di dalamnya.

Berdasarkan Prasasti Blanjong yang ditulis pada tahun 914 Masehi, Raja Bali pertama kali adalah Raja Khesari Warmadewa.
Sedangkan raja berikutnya adalah Sang Ratu Sri Ugrasena yang memerintah pada tahun 915-942 dengan istananya yang berada di Singhamandawa.

Sang Ratu Sri Ugrasena ini telah meninggalkan sembilan prasasti yang berisi pembebasan pajak pada daerah-daerah tertentu dan pembangunan tempat-tempat suci.

Setelah Sang Ratu wafat, penggantinya adalah raja-raja yang memiliki gelar Warmadewa, seperti Sang Ratu Ajiabanendra Warmadewa yang memerintah pada tahun 955-967 M.





Pengganti Tabanendra Warmadewa adalah Jayasingha yang memerintah pada tahun 975 Masehi.

Selanjutnya Raja Jayasingha digantikan oleh Janasadhu Warmadewa yang memerintah pada tahun 975-983 Masehi.

Pada tahun 983 muncullah seorang raja wanita yang bernama Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi, dan kemudian dia digantikan oleh Dharma Udayana Warmadewa, raja dari keturunan Warmadewa.

Dharma Udayana Warmadewa mempunyai seorang istri yang bernama Gunapriya Dharmapatni atau lebih dikenal dengan nama Mahendrdatta, seorang putri dari Raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur.




Setelah adanya pernikahan tersebut, pengaruh kebudayaan Jawa-Bali kia berkembang pesat. Misalnya saja bahasa Jawa Kuno mulai digunakan untuk penulisan prasati dan pembentukan dewan penasehat seperti di kerajaan-kerajaan Jawa.

Raja Udayana memerintah Bali hingga tahun 1001 Masehi.

Raja Udayana memiliki 3 orang putra yaitu:
1. Airlangga.
2. Marakata.
3. Anak Wungsu.

Airlangga tidak memerintah di Bali, namun di Jawa Timur. Namun kedua anaknya mampu melanjutkan menjadi raja hingga tahun 1077. Dan pada tahun inilah Dinasti Warmadewa mulai berakhir dan digantikan oleh dinasti lain.
Lazada Indonesia

4 Kitab yang Menjelaskan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singasari. Karena sebenarnya Raden Wijaya yang merupakan pendiri Majapahit adalah seorang pangeran dari Kerajaan Singasari.

Dialah orang yang berhasil lolos dari serangan raja Kediri kala itu, Prabu Jayakatwang yang merupakan Raja Kediri.

Raden Wijaya melarikan diri dari istana Singasari dan menuju ke Pulau Madura. Di sanalah Raden Wijaya menyusun rencana untuk merebut kembali Singasari dan menterbu Kerajaan Kediri.


Raden Wijaya, menantu dari Raja Singasari terakhir, Prabu Kertanegara sangatlah handal dalam membaca situasi dan kondisi. Meskipun pada saat itu sedang berkecamuk perang, namun Raden Wijaya tetap lihai.

Di Pulau Madura, Raden Wijaya berkenalan dengan Arya Wiraraja. Berdasarkan nasehatnya pula, Raden Wijaya akhirnya bisa berhasil menyapu Kerajaan Kediri.

Sejarah dan cerita tentang Kerajaan Majapahit, tertulis di kitab-kitab di bawah ini. Selain dari kitab tersebut, juga berdasarkan berita-berita dari Cina pada masa pemerintahan Dinasti Ming.




4 Kitab-kitab yang menjelaskan Kerajaan Majapahit adalah:


1. Kitab Pararaton.

Menceritakan tentang raja-raja Singasari dan raja-raja Majapahit.

2. Kitab Negarakertagama.

Ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365, menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah kekuasaannya.



3. Kitab Sundayana.

Menjelaskan tentang Perang Bubat.

4. Kitab Usaha Jawa.

Menjelaskan tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.

Itulah keempat kitab yang menjelaskan tentang Kerajaan Majapahit yang banyak meninggalkan banyak peninggalan bersejarah berupa seni bangunan dan sebagainya.

Ibukota Majapahit terletak di Kota Mojokerto, Jawa Timur. Hasil kecerdikan dan usaha keras dari Putra dari Bali, menantu Raja Singasari yang bernama Rden Wijaya.

5 Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang

Setelah dijjah oleh Belandan berpuluh tahun lamanya, selanjutnya rakyat Indonesia mengalami penjajahan kembali oleh pemerintah Jepang yang semakin sewenang-wenang.

Di berbagai daerah muncullah perlawanan-perlawanan untuk menentang penjajahan Jepang diantaranya adalah perlawanan oleh masyarakat Indramayu, Aceh dan Blitar.


Namun kesemuanya masih bisa dikandaskan oleh Jepang dengan taktik yang sangat licik agar memperoleh kemenangan bagi negaranya sendiri.

Berikut 5 Macam Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang


1. Perlawanan rakyat Tasikmalaya.

Dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa, pemimpin pondok pesantren Sukamanah. Memulai pada tanggal 25 Februari 1944 melawan Jepang dengan senjata tradisional saja.

KH. Zainal Mustafa berhasil ditangkap pada tanggal 25 Oktober 1944 dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang.




2. Perlawanan rakyat Indramayu.

Timbul karena ada pemaksaan Jepang dlam mengumpulkan padi dari rakyat Indramayu. Bulan April 1944, muncul perlawanan di Kaplongan, Karangampel.

3. Perlawanan rakyat Kalimantan.

Karena perlakuan semena-mena, muncul perlawanan yang dipimpin oleh Pangsuma.



4. Perlawanan rakyat Aceh.

Timbul perlawanan pada tanggal 10 November 1942 yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil di Cot Plieng. Gagal dan Tengku Abdul Jalil ditembak Jepag. Juga ada perlawanan yang dipimpin oleh Abdul Hamid,gagal juga karena dia menyerah setelah diancam akan dibunuh seluruh keluarganya.

5. Perlawanan PETA Blitar.

Tanggal 14 November 1942, Supriyadi melakukan perlawanan di Blitar.

Perbedaan Perlawanan Rakyat Indonesia Secara Terbuka dan Rahasia

Sejarah tidak bisa dilupakan begitu saja. Kehadirannya bisa menjadi penyemangat generasi muda agar lebih berkarya dalam membangun negara yang sudah meredeka ini.

Penderitaan demi penderitaan yang terjadi pada masa penjajahan Jepang telah mendorong timbulnya perlawanan rakyat di berbagai daerah di Indonesia.
Perlawanan tersebut timbul akibat kebijakan pemerintah Jepang yang sewenang-wenang di bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya.

Sedangkan bentuk perlawanan rakyat, ada yang dilakukan secara rahasia atau perjuangan di bawah tanah dan ada pula yang dilakukan secara terang-terangan dengan mengangkat senjata.



Perjuangan bawah tanah dilakukan oleh para pemimpin bangsa Indonesia yang bekerja pada pemerintah Jepang.

Meskipun berstatus sebagai pegawai pemerintah Jepang, namun mereka melakukan kegiatan rahasia untuk menghimpun dan menyatukan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Perjuangan bawah tanah dilakukan di Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya dan Medan.





Di Jakarta ada beberapa kelompok yang melakukan perjuangan rahasia, diantaranya adalah kelompok Sukarni, kelompok Ahmad Subarjo, kelompok Sutan Syahrir dan kelompok pemuda.

Antar kelompok tersebut, selalu terjadi hubungan yang sangat erat.

Selain melakukan perlawanan secara rahasia, perlawanan terhadap Jepang jug dilaksanakan secara terbuka di beberapa daerah. Perlawanan tersebut didorong karena adanya penderitaan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang.

Para Pendiri PRRI/Permesta

Sejak tahun 1958 hingga tahun 1965, Indonesia didera dengan berbagai macam pemberontakan di berbagai wilayah di Indonesia, Jawa, Kalimantan, Sumatera dan bagian wilayah timur lainnya.

Terjadinya rentetan pemberontakan tersebut memang menggoyahkan sendi-sendi persatuan bangsa. Hamun dengan dilandasi oleh rasa nasionalisme dan semangat persatuan dan kesatuan, para pemimpin bangsa mampu mengatasi hambatan dan tangtangan tersebut.




Contohnya saja pemberontakan PRRI/Permesta yang terjadi pada tahun 1958.
Karena kecewa terhadap berbagai kebijakan pemerintah pusat, maka pada tanggal 15 Februari 1958, ketua Dewan Banteng, Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai perdana menterinya.



Dibentuknya PRRI oleh tokoh-tokoh Dewan Banteng tersebut menandai meletusnya pemberontakan PRRI di Sumatera.

Pembentukan PRRI di Sumatera segera mendapat sambutan di Indonesia bagian timur. Pada tanggal 17 Februari 1958, Letnan Kolonel D.J. Somba, komandan Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah mulai memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat dan menyatakan mendukung sepenuhnya gerkan PRRI.

5 Tujuan Dibentuknya Front Demokrasi Rakyat (FDR)

FDR kepanjangan dari Front Demokrasi Rakyat. Termasuk salah satu komplotan pemberontak dengan gabungan dari PKI. Kelompok ini memiliki tujuan-tujuan tertentu yang antara lain adalah memperkuat kesatuannya demi memuluskan aksinya.

FDR ini terbentuk pada tahun 1948.

Oleh karena Perjanjian Renville yang kurang memuaskan sama sekali bagi pemerintah RI, maka pemerintahan kabinet Ami Syarifudin mendapatkan mosi tidak percaya sehingga jatuh pada bulan Januari 1948.

Tentara FDR

Pada awal tahun 1948, Amir Syarifudin berbalik menjadi pihak oposisi terhadap pemerintahan Hatta.

Dan untuk memperkuat sikap oposisinya tersebut, maka pada tanggal 26 Februari 1948, ia membentuk FDR yang mempersatukan seluruh golongan sosialis kiri dan komunis.

Amir Syarifudin, Pembentuk golongan oposisi FDR (kanan)

Dalam aksinya, FDR berusaha memancing bentrokan-bentrokan dengan lawan politiknya dan melakukan pemogokan buruh, yang didukung oleh buruh-buruh FDR.




Rencana Lain FDR


Ternyata, FDR juga memiliki rencana lain, yaitu:

1. Akan menarik pasukan komunis yang tergabung dalam TNI dari garis depan.

2. Memindahkan pasukan-pasukan komunis ke daerah-daerah yang strategis.

3. Meninggalkan daerah-daerah yang tidak mungkin dipertahankan.

4. Membentuk tentara rakyat.

5. Menjadikan daerah Madiun sebagai basis.



Selain itu, FDR juga merencanakan daerah Madiun akan dijadikan basis gerilya untuk melaksanakan perjuangannya dan menjadikan daeran Surakarta sebagai "wild west" (daerah liar). Dengan tujuan mengalihkan perhatian masyarakat dan menghalangi penyerbuan Madiun oleh TNI.

Oleh FDR / PKI, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya akan dijadikan daerah netral.