Sejarah Ilmu Pelet di Indonesia

Apakah pelet itu? Dan apa saja sejarah yang berhubungan dengan pelet itu?

Secara umum, pelet dipahami sebagai laku batin yang memanfaatkan benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan magis. Setiap daerah menyebut pelet ini dengan berbagai istilah.


Di Jawa Tengah, ilmu pelet disebut dengan pengasihan atau ilmu asihan. Sedangkan di daerah Sumatera dan Tanah Melayu disebut dengan Pekasih, dan di daerah Minang disebut dengan Pitunang.

Pelet juga sering dikaitkan dengan urusan percintaan.

Jika menilik istilah pelet ini, banyak kalangan yang meyakini bahwa istilah itu terinspirsi dari nama Nini Pelet.




Nini Pelet adalah tokoh yang merebut kitab mantra asmara ciptaan dari tokoh sakti yang bernama Ki Buyut Manguntapa. Salah satu isi dari kitab tersebut adalah Ajian Jaran Goyang yang terkenal sebagai cara untuk memikat hati lawan jenis.

Ajian Jaran Goyang tersebut masih dipelajari oleh banyak orang khususnya kalangan paranormal.

Konon, Ki Buyut Manguntapa, sang pencipta ajian jaran goyang dimakamkan di desa Mangun Jaya Indramyu.

sumber:
masrurimetafisika.blogspot.com
Liberty

Mengenal Mumi Tutankhamun, Fir'aun Mesir Dinasti ke-18

Tutankhamun adalah seorang raja dari Mesir yang hidup pada tahun 1341 SM sampai dengan 1323 SM. Dia adalah seorang Fir'aun Mesir dari Dinasti ke-18, dan selama periode sejarah Mesir dikenal sebagai penggagas Kerajaan Baru.

Nama aslinya, Tutankhaten, berarti "Jelmaan hidup Aten", sedangkan Tutankhamun berarti "Jelmaan hidup Amun" (wikipedia). Sedangkan orang tuanya bernama The Younger Lady dan Akhenaten serta memiliki saudara kandung yang bernama Ankhesenamun.





Tutankhamun ini baru berusia 9 tahun ketika menjadi Fir'aun dan memerintah Mesir ketika umurnya beranjak 10 tahun hingga kematiannya. Makam Tutankhamun ini berada di Lembah Raja-Raja, yang ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922, dan hampir seluruh badannya masih utuh dan lengkap.

Mumi Tutankhamun adalah yang paling bagus, paling lengkap di antara mumi-mumi Fir'aun yang lainnya yang pernah ditemukan manusia. Bahkan topengnya saja saat ini menjadi ikon Fir'aun Mesir.

Tutankhamun, gambar dari myworld1.deviantart.com

Hidup Kekal Ka, Ba dan Akh

Pada masa Mesir Kuno, hidup kekal adalah fokus utama dari semuanya, yang itu artinya menjaga tubuh selamanya. Mereka sangat mempercayai bahwa hidup di akhirat kelak akan jauh lebih baik daripada kehidupan di dunia ini. Sehingga mereka harus tetap menjaga tubuhnya yang nanti di akhirat masih tetap akan digunakan meski sudah mati.

Budaya Mesir percaya bahwa tubuh adalah rumah di akhirat untuk seseorang Ka, Ba, dan Akh, tanpa ada kutukan dan demi sebuah kekekalan.

Makna Ka:
Ka adalah duplikat tubuh yang tidak terlalu padat. Tanpa tubuh fisik, jiwa tidak punya tempat tinggal dan menjadi gelisah selamanya.






Makna Ba:
Ba mampu meninggalkan makam dan kembali sebagai orang mati yang menghantui di dunia fana.

Makna Akh:
Adalah jiwa abadi yang muncul ketika Ka dan Ba orang yang meninggal bersatu setelah melewati penghakiman.

Lamanya Proses Mumifikasi

Berapa lamanya proses pembuatan mumi sebenarnya. Proses pembuatan mumi memakan waktu kurang lebih 70 hari atau sekitar 2 bulan lebih sepuluh hari. Proses ini sama saja antara yang kaya dan yang miskin maupun para Fir'aun, yang membedakan hanya bahannya saja.

Proses mumifikasi atau pembuatan mumi membutuhkan waktu 70 hari, dimana yang 15 hari digunakan untuk proses pembersihan serta pemurnian. Kemudian yang 40 hari digunakan untuk proses pengeringan dan 15 hari setelahn ya digunakan untuk membungkus dan membalut.

Jadi, untuk membuat mumi dibutuhkan waktu selama 70 Hari, dengan pembagian sebagai berikut:
  • 15 Hari : untuk pembersihan.
  • 40 Hari : Pengringan.
  • 15 Hari : Pembalutan.

Tutankhamun telah menjadi salah satu mumi Mesir yang paling terkenal, bahkan topeng kematiannya menjadi salah satu gambar yang paling ikon di dunia saat ini. Penyebab kematiannya masih belum jelas hingga sekarang.

Legenda Batu Pirus Persia

Bentuknya unik, ada seperti goresan-goresan di dalam batu Pirus ini. Darimanakah batu ini sebenarnya berasal karena di suku asli Amerika sana nampak juga terlihat batu ini tengah dipakai seseorang.

Batu Pirus Persia ini ternyata memiliki legenda dan sejarah panjang di peradaban manusia. Pirus bernama lain Turquoise atau Fairus dalam Bahasa Arab Ibrani. Batu Pirus adalah batu yang merupakan campuran dari fosfat tembaga dan aluminium, besi dan emas, ada juga yang menyebut campuran dari tanah, kapur dan batu.

Tak heran ada batu Pirus yang terlihat gurat-gurat putih.
Batu Pirus ini memiliki corak bermacam-macam dan yang paling umum dijumpai adalah bermotif sarang laba-laba dilatar belakangi dengan warna biru atau hijau.


Warna dasar batu pirus adalah biru seperti langit, biru muda kehijauan hingga ke hujau muda. Warna biru ini berasal dari tembaga ferum (besi) dan aluminium.

Asal Muasal Batu Pirus Persia


Asal batu pirus adalah dari:
  • Semenanjung Persia (Iran, Israel, Afghanistan, Sinai).
  • Nevada.
  • California.
  • New Mexico.
  • Arizona.




Batu Pirus digunakan sekitar 7000 tahun yang lalu, ini berarti jika dibandingkan dengan Lapis Lazuli, batu pirus 500 tahun lebih awal dikenal sebagai permata. Buktinya adalah telah ditemukannya pirus sebagai alat solekan di Mesir Purba dan menjadikannya celak mata.

Para ahli menemukan bahwa di suku Inca kuno dan Mesir menggunakan batu pirus sebagai perhiasan, menghias mayat golongan bangsawan sebelum dimakamkan. Tak heran jika banyak makam bangsawan Inca kuno dibongkar kuburnya untuk mendapatkan harta berupa batu ini sebelum dimusnahkan.

Batu Pirus ini telah dikenal oleh bangsa Mesir dan ditambang di daerah Sinai lebih dari 6000 tahun silam dan banyak ditemukan makam-makam kuno yang berusia lebih dari 4000 tahun sebelum masehi.






Nama batu pirus atau "Turquoise" diambil dari bahasa Perancis yang artinya "Batu Turki" karena pada awalnya dikira berasal dari Turki. Namun sebenarnya merupakan batu nasional negara Iran dan digunakan untuk menghiasi mahkota kerajaan dan atribut bagi para petinggi negara, dan telah di tambang di Iran sejak 3000 tahun silam.

Kalau di benua Amerika, suku-suku Indian membuatnya menjadi perhiasan-perhiasan yang indah. Suku Aztec menggunakan batu ini sebagai potongan kecil mozaic untuk menghias topeng yang digunakan pada upacara keagamaan dan hiasan-hiasan lainnya.

3 Perlawanan Indonesia Melalui Organisasi Bikinan Jepang

Menghadapi keadaan yang serba sulit, maka para pemimpin bangsa Indonesia berjuang dengan menyesuaikan situasi dan kondisi. Dan salah satunya adalah dengan bentuk perlawanan melalui organisasi-organisasi bikinan Jepang.


3 Perlawanan Indonesia Melalui Organisasi Bikinan Jepang


1. PUTERA.
Putera adalah Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada 1 Maret 1943. Tujuan Jepang membentuk Putera yaitu agar kaum nasionalis dan intelektual menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan Jepang.

Namun oleh para pemimpin bangsa Indonesia, PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari kekejaman Jepang serta menggembleng mental dan semangat nasionalisme. Jepang memandang bahwa PUTERA lebih bermanfaat untuk kaum Indonesia, makanya pada bulan April 1944, PUTERA dibubarkan oleh Jepang.

2. Syuisyintai atau Barisan Pelopor.
Barisan Pelopor dimanfaatkan oleh kaum nasionalis sebagai penyalur aspirasi nasionalisme dan memperkuat pertahanan pemuda melalui pidato-pidatonya.

3. Chuo Sangi In atau Badan Penasehat Pusat.
Badan ini dibentuk pada tanggal 5 September 1943. Oleh para pemimpin Indonesia dimanfaatkan untuk menggembleng kedisiplinan.

Apa itu Rubik

Anda semuanya bahkan buah hati sudah pada tahu kan yang namanya rubik, mungkin juga pernah memainkannya meskipun hanya jadi yang sebelah saja.






Rubik adalah sebuah kubus yang memiliki 6 sisi dan berbeda warnanya. Rubik merupakan teka-teki mekanik ditemukan pada tahun 1974 oleh pemahat dan profesor arsitektur Hungaria yang bernama Erno Rubik.


Kubus ini terbuat dari plastik dan terdiri atas 16 kubus kecil yang berputar pada poros yang terlihat. Setiap sisi dari kubus ini memiliki sembilan permukaan yang terdiri dari enam warna yang berbeda.






Ketika teka-teki ini terpecahkan, setiap sisi dari kubus ini memiliki satu warna dan warna yang berbedari di setiap sisinya.

Kisah Singkat Ir Soekarno

Ir. Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928, beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia.


Dan pada tahun 1930-an, karena perjuangannya, beliau sering masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan.

Menjelang kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI. Sumbangan pemikiran dan peranannya dalam kedua badan tersebut sangatlah menonjol. Pada tanggal 1 Juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar negara dalam sidang BPUPKI. Beliau mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.




Bersama dengan Bung Hatta, sebagai wakil rakyat Indonesia, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948, bersama para pemimpin Indonesia lainnya, diasingkan ke Pulau Bangka. Namun pada tahun 1949, beliau dipulangkan ke Yogyakarta dan dipilih menjadi Presiden RIS.




Beliau menyerahkan pemerintahan kepada Jenderal Soeharto pada tanggal 20 Februari 1967. Pada tanggal 21 Juni 1970, beliau wafat di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatoto Subroto, Jakarta. Beliau wafat setelah menderita sakit ginjal dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

6 Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Enam tokoh di bawah ini tak boleh dianggap remeh oleh rakyat Indonesia karena melalui jasa merekalah kemerdekaan Republik Indonesia bisa terlaksana sehingga hilanglah masa penjajahan di bumi nusantara seluruhnya. Siapa yang akan berani menyerang, maka akan berhadapan dengan anak cucu bangsa Indonesia.


Peristiwa proklamasi mereupakan titik awal bebasnya bangsa Indonesia dari penjajahan. Peristiwa ini adalah peristiwa besar dan tentu saja melibatkan banyak tokoh pejuang bangsa Indonesia yang tak bisa disebutkan satu persatu.





Namun dari bagsa Indonesia setidaknya ada enam tokoh yang menjadi pentolannya yaitu sebagai berikut.

1. Ir. Soekarno (1901 -1970).

2. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (1879 - 1951).

3. Prof. Dr. Mr. Soepono (1903 - 1958).

4. Mohammad Hatta (1902 - 1980).

5. Mohammad Yamin (1903 - 1962).

6. Ahmad Subarjo.




Itulah keenam orang Indonesia yang banyak berkecimpung dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Asal Muasal Batu Koneng Sagaranten Sukabumi

Batu Koneng atau batu sabun, Sukabumi konon berasal dari warisan putri cantik yang sakti mandraguna. Batu akik Koneng berasal dari Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat yang saat ini lagi booming dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Menurut catatan sejarah, berasal dari sebuah wilayah bekas kerajaan bawahan Pajajaran yang terkenal dengan harta bendanya yang melimpah ruah terutama emas dan intan berlian.

Kerajaan bawahan dari Pajajaran tersebut adalah Kerajaan Dolog dan sampai sekarang masih ada bekasnya menjadi Kampung Cidolog. Dinamakan demikian karena kampung itu dilewati oleh sungai Cidolog yang dulunya merupakan mata air yang memancar dari Kerajaan Dolog dan bermuara di Pantai Selatan.

Keberadaan sungai ini menjadi sangat mistis dan dikeramatkan karena sungai ini terdapat sebuah air terjun atau curug yang bernama Curug Caweni. Dinamakan Caweni karena di tengah air terjun tersebut terdapat sebuah batu berbentuk patung atau arca yang menyerupai sosok seorang perempuan.

Legenda Kampung Segaranten

Masyarakat Kampung Cidolog banyak yang tahu dari cerita nenek moyang tentang keberadaan Caweni secara turun temurun. Konon pada zaman dahulu, ada seorang puteri dari keraton Pajajaran yang dituduh telah berbuat buruk dengan sebab musabab yang tidak diketahui. Karena keberanian yang kuat dari puteri tersebut, ia memilih untuk pergi tanpa tujuan dibandingkan harus mengakui perbuatan buruk yang tidak pernah ia lakukan.

Selama perjalanan, putri Pajajaran tersebut sampailah di kampung yang bernama Cidolog dan mulai menetap di sana. Karena parasnya yang cantik jelita, banyak sekali para pemuda yang tertarik kepadanya. Namun tak seorang pun pemuda berani mendekatinya, apalagi merayunya karena mereka telah mengetahui asal usul putri tersebut dengan sebenarnya.

Selain itu, putri tersebut memiliki suatu kelebihan berupa kesaktian yang dapat mengeringkan sungai atau segara.

Pada suatu hari ia mengeringkan sebuah segara dan dari dasarnya banyak terdapat intan permata sehingga orang-orang yang melihatnya langsung saling berebut untuk mengambilnya. Kejadian itu akhirnya mulai tersebar di seluruh kampung dan menjadi bahan perbincangan setiap orang.

Karena kejadian aneh tersebut, akhirnya daerah yang banyak terdapa emas dan intan permatanya itu dinamakan Segaranten yang diambil dari kata Segara dan Intan dan sekarang menjadi sebuah kecamatan bagian dari wilayah Sukabumi.

Asal Muasal Batu Koneng Sagaranten Sukabumi

Pada zaman Pajaran dulu, hiduplah seorang putri cantik yang menjadi penunggu gaib di kawasan Segaranten yang bernama Putri Caweni. Anehnya, meskipun sang putri ini berparas cantik, namun tak ada satu pun pria yang bersedia menikahinya. Alasannya adalah diketahui bahwa di dalam perur sang putri terdapat seekor ular gaib yang sangat mematikan, sehingga laki-laki yang menikah dengannya dipastikan akan meninggal dunia akibat digigit ular tersebut.

Ular yang terdapat dalam putri Caweni tersebut menyebarkan racun yang mematikan, jadi tak heran kalau Putri Caweni yang telah menikah sebanyak 99 kali tersebut masih dalam keadaan perawan. Konon, setiap saat disentuh oleh suaminya, si suami langsung meninggal dunia akibat digigit ular berbisa yang ada dalam perut Putri Caweni.

Lama kelamaan, Putri Caweni akhirnya meninggalkan kampung kelahirannya. Sebelum ia pergi, ia membawa turut serta hewan peliharaannya yaitu:
  • Itik atau meri.
  • Anjing.
  • Tempat tidurnya (kasur).

Sang puteri berjalan terus menyusuri aliran sungai tanpa tujuan yang pasti dan konon akhirnya berubah menjadi batu. Dan batu inilah yang menancap dengan kokoh di bawah guyuran air terjun. Batu tersebut bentuknya mirip orang yang sedang berdoa. Sejak peristiwa itu, kawasan itu dikenal sangat angker.

Selain sering terjadi peristiwa gaib, banyak tumbal manusia yang melayang di tempat ini.

Setelah berubah menjadi batu, Sang Putri menunjukkan kesaktiannya dengan menyulap kawasan Segaranten dan Cidolog menjadi lautan emas dan intan permata. Kini masyarakat setempat percaya bahwa batu Koneng yang banyak terdapat di daerah itu merupakan warisan dari Putri Caweni.

Keistimewaan Batu Koneng

Batu koneng banyak diminati masyarakat pecinta batu akik di nusantara karena batu koneng ini harganya setara dengan emas. Di pasaran, sebongkah batu koneng dihargai sepuluh juta rupiah untuk satu kilo gramnya. Sedangkan harga batu akik yang sudah jadi bisa mencapai puluhan juta rupiah bahkan hingga miliaran rupiah.
sumber: liberty