5 Cara Memisahkan Suatu Campuran

Campuran itu terdiri dari dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut haruslah dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut harus dipisahkan secara fisika.

Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.

Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk penjernihan air dan pembuatan garam. Ada beberapa metode pemisahan campuran, seperti yang ada di bawah ini.

1. Penyaringan (Filtrasi).


Salah satu metode pemisahan yang paling sederhana adalah metode penyaringan. Penyaringan adalah metode pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur.




2. Sentrifugasi.

Metode ini sering dilakukan sebagai pengganti penyaringan jika partikel padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran yang sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit.


Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan yang berada di bagian atas.

3. Penyulingan (Destilasi).

Penyulingan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Pemisahan campuran dengan teknik ini digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya.


Prinsip kerjanya berdasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah.

Dalam dunia industri, prinsip ini digunakan pada penyulingan minyak bumi. Minyak bumi terdiri dari berbagai macam komponen minyak bumi yang berbeda titik didihnya.





4. Kromatografi.

Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam berbagai macam kegiatan. Diantaranya adalah untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan doping.


Pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip kerjanya adalah didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.

5. Sublimasi.

Prinsip kerjanya didasarkan pada campuran zat yang dimiliki satu zat yang dapat menyublim yaitu perubahan wujud padat menjadi gas. Sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.


Contohnya adalah campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.