Isi Asli dari Supersemar

Supersemar merupakan suatu perintah dari atasan ke bawahan pada zaman orde lama. Bung Karno membuat surat ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia. Lihat saja video terakhir Bung Karno dalam pidato pertanggungjawaban kepada MPR pada waktu itu.


Bung Karno menyatakan "...dikiranya supersemar itu..."
Maknanya bahwa supersemar memang telah dibuat sesungguhnya, namun tujuan beliau bukan untuk itu. Beliau terlihat menyatakan kekecewaan yang mendalam.

Surat Perintah Sebelas Maret atau SUPERSEMAR yang say tulis ini merupakan versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah.





Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Berikut ini isi dari Supersemar versi asli.


Presiden
Republik Indonesia

SURAT PERINTAH

I. Mengingat:

1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik nasional maupun Internasional

1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966

II. Menimbang:

2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.

2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannja

III. Memutuskan/Memerintahkan:

Kepada: LETNAN DJENDERAL SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT

Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:

1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.

2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja.

3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkuta-paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.

IV. Selesai.

Djakarta, 11 Maret 1966

Presiden/Panglima Tertinggi/Pemirmpin Besar
Revolusi/Mandataris MPRS

Sukarno

Demikian isi surat Perintah Sebelas Maret 1966 versi asli.