Perbedaan Arti Sekaten dan Grebeg

Sekaten adalah merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap bulan Rabi'ul Awwal tahun Hijriyyah di alun-alun Surakarta dan Yogyakarta.





Upacara ini dahulunya digunakan oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.

Pada perayaan Sekaten, dua gamelan yaitu gamelan Kyai Nagawilaga dan gamelan Kyai Gunturmadu, akan dimainkan secara bersama-sama selama 7 hari berturut-turut.


Nah, puncak perayaan Sekaten inilah yang ditandai dengan Grebeg Mauludan dengan mengarak sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan, buah-buahan dan sayur-sayuran.






Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perayaan Sekaten dan Grebeg diwariskan secara turun temurun dan masih dilaksanakan hingga saat ini.

Jadi, Sekaten adalah perayaan Muludan dan Grebeg adalah masa puncak perayaannya.