Di media televisi Indonesia sering terlihat Bapak Ahok, Gubernur DKI Jakarta, turun langsung ke jalan untuk melihat secara langsung apa yang menjadi penyebab serta memikirkan solusi terbaik agar Jakarta tak lagi terkena luapan air yang datang seakan tanpa permisi terlebih dahulu.
Nah, pada musim hujan tiba, ada fenomena khusus, dimana beberapa waktu yang lalu sempat terjadi hujan es disertai puting beliung tanpa disadari akan pertanda akan hal ini.
Deteksi Hujan Es dan Puting Beliung
Untuk mengetahui kapan terjadinya hujan es, ada beberapa fenomena yang bisa diprediksi lebih awal. Bisa jadi hujan es lebih sering terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan. Hujan es juga lebih sering terjadi pada siang hari atau sore hari, tapi terkadang pada malam hari.
Tapi, pada hari sebelumnya udarapada malam sampai pagi hari panas, selain itu, sekitar pukul 10.00 pagi, terligat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis) dan diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap. Perhatikan pula pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat. Jika memang ada, maka hujan dan angin kencang akan segera datang.
Biasanya hujan yang pertama kali turun tiba-tiba deras. Apabila hujannya gerimis saja, maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri. Terkadang juga terdengar sambaran petir yang cukup keras.
Apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita, maka ada kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi. Apabila 1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang, baik yang masuk kategori puting beliung maupun tidak.