Sejarah Awal Penjajahan Belanda di Indonesia

Sebelum Indonesia dijajah oleh Belanda, sebelumnya Indonesia dijajah pula oleh negara Portugis, yang pertama kali datang pada tahun 1511 dengan tujuan awal adalah untuk berdagang dan mencari rempah-rempah saja. Mereka berhasil mendaratkan kapalnya di Malaka dan bahkan berhasil pula mendudukinya.

Kemudian disusul pula oleh Spanyol tahun 1521 hingga kedua negara tersebut mengadakan perjanjian atas pembagian wilayah di Nusantara, terutama daerah Maluku.


Sedangkan armada Belanda tiba di Indonesia pada tahun 1596 dengan membawa empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan de Kayser. Daerah pertama yang mereka singgahi adalah daerah Banten.

Tahun 1596, ada lagi armada Belanda II yang telah sampai di Maluku. Untuk menghilangkan persaingan dagang di antara bangsa sendiri, pada tahun 1602 para pedagang Belanda mendirikan perkongsian dagang yang bernama VOC (Vereenedge Oast Indische Campaigne) atau biasa disebut dengan Kompeni Belanda atau Kompeni saja dengan Gubernur pertamanya Pieter Both.






Tahun 1605, VOC telah menguasai Maluku dengan menaklukkan Portugis dan sejak saat itu pula Belanda menancapkan kuku-kuku penjajahannya di Nusantara.

Tahun 1799, VOC dibubarkan dan selanjutnya semua milik VOC diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan Indonesia dijadikan negara bagian dari Kerajaan Belanda yang biasa disebut dengan Hindia Belanda (Nederlansch Indie.





Karena pada waktu itu Belanda bermusuhan dengan Inggris, maka diangkatlah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris. Untuk memperlancar tugasnya, Daendels memerintahkan pembuatan jalan raya dari Anyer, Jawa Barat hingga Panarukan, Jawa Timur.

Jalan raya sepanjang 1.000 km tersebut berhasil terlaksana melalui kerja paksa orang pribumi dan jalan yang telah dibuatnya tersebut biasa disebut dengan jalan Pos Daendels.