Pemerintah Belanda memprotes Raja Buleleng yang menyita dua buah kapal milik Belanda. Raja Bulleng tidak menerima tuntutan Belanda untuk mengembalikan kedua kapalnya.
Persengketaan ini menyebabkan Belanda melakukan serangan kepada kerajaan Buleleng pada tahun 1846 M. Akhirnya Belanda berhasil menguasai Kerajaan Buleleng.
Sementara itu, Raja Buleleng menyingkir ke Jagaraga dengan dibantu oleh Kerajaan Karangasem.
Setelah berhasil merebut benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi militer pada tahun 1849 M. Dua kerajaan Bali yaitu Gianyar dan Klungkung menjadi sasaran Belanda.
Pada tahun 1906 M, seluruh kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak Belanda setelah semua rakyat Bali habis-habisan dan mati-matian perlawanan yang dikenal dengan Perang Jagaraga.
Itulah kisah singkat Perang jagaraga di Bali.