Sabtu, 19 Januari 2013

Sejarah Jam Dinding

Siapa yang tidak kenal dengan jam, sebuah benda unik yang satu ini begitu besar manfaatnya bagi kehidupan manusia sehari-hari.

am Dinding

Jam bisa difungsikan sebagi petunjuk waktu untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Benda ini beragam warnanya.

am Dinding



Sejarah Jam Dinding.
Sebelum mengenal jam seperti sekarang ini, dahulunya manusia menggunakan matahari sebagai pengukur waktu. Terbit dan tenggelamnya matahari dijadikan patokan. Tidak hanya itu, bayangan tongkat, batu, dan pohon yang memanjang dan memendek pun bisa dijadikan sebagai penanda waktu yang berfungsi sebagai jam.

am Dinding

Orang Mesir kuno menggunakan bintang sebagai jam dalam kehidupannya sehari-hari. Mereka membagi hari menjadi 12 jam sama dengan terbitnya 12 bintang.
Akhirnya, mereka mengunakan ptokan satu hari sama dengan 24 jam. Ini juga yang digunakan manusia saat ini. Selain itu, mereka membuat jam bayangan berupa balok kayu dengan penunjuk.

am Dinding




Sekitar tahun 140 sebelum masehi, orang yunani dan romawi menggunakan roda gigi untuk membuat jam air. Sesuatu yang mengapung ditempatkan di wadah dan akan mengapung saat air menetes ke dalam wadah. Pengapung itu dihubungkan dengan roda gigi. Roda memutarkan penunjuk yang perlahan-lahan bergerak dari satu wadah ke tanda waktu berikutnya.

am Dinding

Nah, jam mekanis yang sekarang itu baru ditemukan pada 1400 tahun kemudian dan itu berarti tahun sekitar 1540 M. Penemunya tidak diketahui dengana pasti. Jam yang dibuat sangat sederhana itu berupa gulungan.

am Dinding

Sebuah beban dipasang di gulungan, saat tali lepas, tali itu memutr gulungan yang menggerakkan satu roda gigi. Roda ini diputar dengan tangan pada sebuah sekrup.