Minggu, 22 Februari 2015

Cerita Singkat Sejarah Kerajaan Majapahit

Pada tahun 1292, tentara Kubilai Khan dari Cina yang datang ke Kerajaan Singasari dengan maksud membalas dendam terhadap Raja Kertanegara. Namun tentara Cina tidak tahu sama sekali bahwa Prabu Kertanegara telah meninggal akibat pemberontakan Jayakatwang dari Raja Kediri.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh menantu dari Prabu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya. Dengan siasat yang sangat jitu, tentara Cina diajak bergabung dengan tentara Taden Wijaya untuk menggembpu Kerajaan Kediri.


Siasat Raden Wijaya


Akhirnya Kerajaan Kediri dapat ditaklukkan oleh gabungan tentara tersebut. Setelah menaklukkan Kerajaan Kediri, tentara Cina berencana pulang untuk ke kerajaannya dan diantar oleh tentara Raden Wijaya menuju pelabuhan. Di tengah perjalanan, tentara Cina diserang oleh tentara Raden Wijaya yang mendapat bantuan dari tentara Singasari.






Tentara Cina kalang kabut dibuatnya dan banyak yang tewas. Tentara Cina yang masih hidup melarikan diri dan menuju kapalnya untuk kembali pulang ke Cina. Setelah menghancurkan tentara Cina, Kerajaan Kediri dan Singasari akhirnya dikuasai oleh Raden Wijaya dan kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.


Pada tahun 1293, Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Kerajaan Majapahit yang pertama dengan gelar "SriKertarajasa Jayawardhana" yang memerintah sampai dengan tahun 1309. Raden Wijaya mempunyai dua orang istri yaitu Gayatri dan Dara Petak. Dari Gayatri mempunyai dua orang anak yang bernama Bhre Kahuripan dan Bhre Daha. Sedangkan dari Dara Petak, mempunyai seorang anak yang bernama Raden Kala Gemet.

Setelah Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309, digantikan oleh Raden Kala Gemet dengan gelar "Jayanegara". Pada masa pemerintahannya, sering terjadi kerusuhan dan pemberontakan. Akibat dari pemberontakan yang dipimpin oleh Kuti dan Semi, keraton Majapahit dapat direbut hingga Jayanegara mengungsi ke Badander yang dikawal oleh pasukan pimpinan Gajah Mada.

Pengabdian Maha Patih Gajah Mada

Gajah Mada berusaha merebut kembali keraton dari para pemberontak dan mendukung kembali pemerintahan Jayanegara. Di bawah pimpinan Gajah Mada, Majapahit berhasil direbut kembali dan Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Patih Gajahmada.

Setelah Jayanegara meninggal dunia pada tahun 1328 yang dibunuh oleh Tanca, diangkatlah Bhre Kahuripan menjadi raja Majapahit dengan gelar "Tribuana Tunggadewi. Karena jasa Patih Gajah Mada dalam memadamkan pemberontakan, diangkatlah menjadi "Maha Patih". Dalam pengabdiannya, Gajah Mada bercita-cita ingin mempersatukan wilayah nusantara di bawah naungan Majapahit. Dia bersumpah yang bernama "Sumpah Palapa."



Tribuana Tunggadewi meninggal dunia pada tahun 1350. Kepemimpinan Majapahit digantikan oleh anaknya yang bernama "Hayam Wuruk" dengan gelar "Rajasanagara". Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai kejayaannya. Di bidang kebudayaan berkembang pesat sekali. Pujangga-pujangga yang terkenal adalah:
Mpu Prapanca menusun buku Negarakertagama.
Mpu Tantular menyusun buku Sutasoma.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Setelah Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389, kedudukannya digantikan oleh anaknya yang perempuan bernama Kusumawardhani. Semenjak pemerintahan Kusumawardhani, Majapahit mulai mengalami kemunduran. Raja Majapahit yang terakhir adalah "Kertabumi" yang biasa disebut "Brawijaya."

Tahun 1478, Majapahit diserang oleh Girindrawardana, Raja Kediri pada waktu itu. Kerajaan Majapahit mengalami kekalahan dan akhirnya dikuasai oleh Girindrwardana. Sejak peristiwa tersebut, berakhirlah riwayat Kerajaan Majapahit.

Majapahit merupakan kerajaan terbesar kedua setelah Kerajaan Sriwijaya, sehingga Majapahit disebut sebagai "Kerajaan Nusantara Kedua".