Dalam sejarah pramuka di Indonesia, para pemuda Indonesia menyambut baik pendidikan kepanduan yang merupakan cikal bakal pramuka yang juga mempunyai peran dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pada mulanya pada tahun 1912, organisasi kepanduan Indonesia berdiri dengan nama Netherlandche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian membesar dengan nama Nedherlands Indische PadvindersVereeniging di tahun 1916.
Terdapat organisasi kepanduan yang pertama kalinya diprakarsai oleh orang Indoinesia asli di tahun 1912 oleh S.P Mangkunegara VII dengan organisasi yang bernama Javaanshe Padvinders Organisatie. Sejak saat itulah organisasi-organisasi mulai bermunculan, melebur dan muncul kembali bergerak mencari jati diri. Ada yang berasaskan agama, nasionalisme, maupun kesukuan.
Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia yang menaungi begitu banyak organisasi kepanduan membuat "All Indonesia Jamboree" yang dilaksanakan pada 19-23 Juli 1941. Pada saat inilah Jambore pertama kali diadakan di Indonesia.
Pada tanggal 20 Mei 1961, Presiden Ir. Soekarno menerbitkan Keputusan Presiden nomor 238 tahun 1961, yang menerapkan gerakan pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.
Pada saat ini pula, semua organisasi kepanduan melebur menjadi satu yang disebut dengan "Praja Muda Karana".