Apakah kalian pernah mendengar yang namanya La Nina dan El Nino? Pasti ada sebagian yang pernah mendengarnya di media radio maupun televisi dan surat kabar Indonesia.
La Nina adalah suatu bentuk penyimpangan iklim. Sedangkan El Nino adalah proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada kawasan pasifik dan tengah di sekitar khatulistiwa.
Oleh karena itu, gejala alam ini membawa pengaruh cuaca basah.
Gejala La Nina ditandai dengan tetap tingginya curah hujan pada tempat tertentu pada saat seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala La Nina dapat menyebabkan hujan lebat, badai tropis serta banjir.
Sementara itu, gejala El Nino adalah gejala kebalikan dari La Nina. El Nino adalah gejala menghangatnya temperatur permukaan air laut di atas rata-rata pada kawsasan pasifik timur dan tengah.
Daerah yang dilanda El Nino biasanya ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu polacurah hujan dan angin. Gejala El Nino menyebabkan beberapa kawasan dilanda kekeringan.
Cuaca panas El Nino pernah terjadi pada tahun 1977 yang mengakibatkan kekeringan dan gagal pnen di negara-negara kawasan Asia Tenggara.
La Nina dan El Nino saling berhubungan satu sama lain meskipun memiliki dampak yang berlawanan. Kawasan yang dilandas kekeringan pada saat gejala El Nino akan mengalami banyak curah hujan saat terjadi La Nina.
Daerah-daerah yang paling merasakan dampak La Nina dan El Nino adalah negara-negara yang berhadapan langsung dengan perairan pasifik.