Puputan Margarana Dipimpin oleh Letkol I Gusti Ngurah Rai

Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946.
Peristiwa dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia terjadi.

Ketika itu, Belanda mendaratkan tentaranya kurang lebih 2.000 orang disertai tokoh-tokoh yang bersedia bekerjasama dengan Belanda di Bali.

Adalah seseorang yang bernama Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai telah diajak bekerjasama oleh Belanda. Namun sayangnya ajakan tersebut ditolak mentah-mentah.

Pada tanggal 18 November 1946, Ngurah Rai mulai menyerang kedudukan Belanda di daerah Tabanan. Satu detasemen polis lengkap dengan senjatanya berhasil dilumpuhkan.

Untuk menghadapi pasukan Ngurah Rai, Belanda mengerahkan seluruh kekuatan pasukan yang ada di Bali dan Lombok. Dan pada akhirnya, pasukan Ngurah Rai dapat dikalahkan dalam pertempuran PUPUTAN di Margarana, sebelah utara Tabanan.

Puputan artinya adalah perlawanan sampai titik darah penghabisan. Peristiwa tersebut kemudian dikenal sebagai Puputan Margarana.

Penanaman Kesadaran Berkonstitusi

Apa yang diharapkan oleh masyarakat paripurna, adil dan makmur, merata secara material dan spiritual?
Hanya akan mampu tercapai jika pembangunan nasional berjalan dengan lancar.

Kelancaran proses pembangunan nasional didorong oleh keadaan negara yang aman dan damai serta terbebas dari segala hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.

Kondisi tersebut dapat tercipta bila setiap warga negara negara Indonesia selalu waspada dan siap siaga mengamankan keutuhan dan integrasi nasional.

Ekonomi Kerakyatan Sangat Menghindari Hal-hal Berikut

Ekonomi Kerakyatan Sangat Menghindari Hal-hal Berikut inji:

1. Sistem free fight liberalism.

Yang hanya menguntungkan perilaku ekonomi liberal.

2. Sistem etatisme.

Dalam arti bahwa negara beserta aparatur negara bersifat dominan dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok.

Dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.