Minggu, 01 Februari 2015

Monorail, Alat Transfortasi Alternatif yang Diminati

Monorail merupakan sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, dan berlainan dengan rel tradisional yang memiliki dua rel pararel, yang dengan sendirinya kereta lebih lebar daripada relnya.


Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak sebising kereta konvensional. Sampai saat ini terdapat dua jenis mono rail yaitu:
1. Tipe Straddle Beam (kereta berjalan di atas rel).
2. Tipe Suspended (kereta bergantung dan melaju di bawah rel).



Kemacetan yang terjadi dimana-mana, menjadikan monorail sebagai alternatif alat transportasi, terutama di luar negeri. Selain efisien, ternyata harga tiketnya tergolong murah.

Kelebihan Monorail


Alat transportasi ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah membutuhkan ruang yang kecil baik ruang vertikal maupun horizontal. Lebar yang diperlukn adalah selebar kereta dan karena dibuat di atas jalan, hanya membutuhkan ruang untuk tiang penyangga saja.


Monorail ini terlihat lebih "ringan" daripada kereta konvensional dengan rel terelevasi dan hanya menutupi sebagian kecil langit. Jika berjalan, kereta ini tidak bising karena menggunakan roda karet yang berjalan di atas beton. Sehingga ia bisa menanjak, menurun, dan berbelok lebih cepat dibanging dengan kereta biasa.

Tak hanya itu saja, monorail lebih aman karena dengan kereta yang memegang rel, resiko terguling jauh lebih kecil. Resiko menabrak pejalan kaki pun sangat minim karena letaknya ada di atas. Selain itu, lebih murah untuk dibangun dan dirawat dibandingkan dengan kereta bawah tanah.




Kekurangan


Tak ada alat transportasi yang sempurna di era saat ini, pasti ada saja kekurangannya. Salah satu kekurangan dari monorail dibandingkan dengan kereta bawah tanah adalah ia memakan waktu lebih banyak. Dalam keadaan darurat, penumpang tidak bisa langsung dievakuasi karena tak ada jalan keluar kecuali di stasiun. Kapasitasnya pun masih dipertanyakan.