Hal itu berkaitan dengan adanya kepercayaan bahwa roh nenek moyang dapat memberikan bantuan kepad sanak saudaranya yang masih hidup dalam mengatasi berbagai macam kesulitan dunia.
Ada yang menamakan topeng Dalang namun juga ada yang menyebutnya Topeng Dhalang.
Di daerah-daerah tertentu, topeng dibuat dengan bermacam-macam karakter. Untuk membuat topeng Dhalang, karakternya dibedakan dari bentuk hidung, mata, bibir dan warna.
Dari warna inilah bisa diketahui gambaran watak dan sifat dari topeng yang dibuat. Misalnya saja warna putih, maka akan menggambarkan seorang tokoh kesatria utama yang masih muda.
Selain di Madura, pertunjukan drama tari dengan menggunakan topeng, juga dikenal di Malang,Jawa Timur dengan nama Wayang Topeng. Dan di Ponorogo, dikenal dalam tarian Reog.
Biasanya untuk menggambarkan watak seseorang apa pemarah, berani dan keras, watak mulia dan sebagainya digambarkan dengan warna tertentu.
13 Macam Warna Topeng Dhalang dan Maknanya
1. Merah Jambu.
Menggambarkan sifat keras hati.
2. Merah.
Menggambarkan watak angkara, jahat dan berani.
3. Biru tua.
Menggambarkan peran jin atau magis.
4. Hijau tua.
Menggambarkan peran jin perempuan.
5. Kuning tua.
Menggambarkan sifat keras hati dan angkara yang terselubung.
6. Kuning muda.
Menggambarkan wajah putri.
7. Biru telur.
Menggambarkan tokoh yang baik hati.
8. Putih.
Menggambarkan tokoh satria utama yang masih muda.
9. Biru kehijau-hijauan.
Menggambarkan tokoh tua yang baik hati.
10. Kuning emas.
Menggambarkan tokoh satria yang hidup di lingkungan keraton.
11. Putih perak.
Menggambarkan satria yang berpangkat rendah.
12. Coklat tua.
Menggambarkan abdi yang setia dan harmonis.
13. Hitam.
Menggambarkan tokoh bijak, arif dan teguh dalam perjuangan dan pengabdian.
Pada perkembangan selanjutnya, pertunjukan topeng semakin kehilangan makna ritualnya. Pertunjukan topeng lebih dinikmati sebagai hiburan saja tanpa makna ritual.