Setelah Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 Masehi, maka sang putralah yang melanjutkan. Dialah Raden Jayanegara dan bergelar Sri Jayanegara.
Beliau memerintah selama 27 tahun dari tahun 1309-1328 Masehi.
Pemberontakan-pemberontakan Masa Jayanegara
Pada masa-masa pemerintahannya, muncul pemberontakan-pemberontakan diantaranya adalah:1. Pemberontakan Ronggolawe dari Tuban.
2. Pemberontakan Sora tahun 1311 M.
3. Pemberontakan Kuti tahun 1319 M.
Pada pemberontakan Kuti ini yang berbahaya karena kota Majapahit berhasil diduduki dan Sang Prabu Jayanegara sampai mengungsi ke Bedander.
Sri Jayanegara dikawal ketat oleh 15 orang pengawal andalan yang dipimpin oleh Gajah Mada. Gajah Mada merasa jengkel hingga memikirkan taktik untuk merebut ibukota lagi.
Dan ternyata berhasil dengan gemilang sehingga Sang Prabu bisa bertahta kembali.
Dan atas jasanya ini, Gajah Mada diangkat menjadi Patih Kahuripan dan kemudian berganti nama menjadi Kediri.
Dalam pemerintahannya, Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya atau dua ekor ikan.