2 Komponen Utama dari Lingkungan

Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat mempengaruhi satu sama lain.

Kondisi yang saling mempengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling mempengaruhi dengan kuat.


Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu:

1. Komponen biotik.

Terdiri atas makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.

2. Komponen abiotik.

Terdiri atas benda-benda tidak hidup diantaranya adalah air, tanah, udara dan cahaya.

Siapa itu Robert Hooke ?

Robert Hooke hidup dari tahun 1653 hingga 1703.

Robert Hooke merupakan seorang kimiawan dan fisikawan yang melakukan riset di bidang optik dan geometri. Salah satu temuan pentingnya adalah mikroskop tetes, lensanya dibuat dari tetesan kaca pijar yang berbentuk cakram bikonkaf.

Mikroskop buatan Hooke adalah penyempurnaan dari mikroskop Leuwenhook. Penemuan ini dipublikasikan dalam bentuk buku berisi cara pembuatan dan teknik penggunaan mikroskop yang diberi judul Micrographia.


Melalui telsekop buatannya ini Hooke dapat mengamati sel hewan dan tumbuhan. Sel pertama yang diamati adalah sel jaringan gabus pada tumbuhan.

Hooke juga yang pertama kali menyebutkan kata sel dalam jurnal penelitiannya.

4 Lapisan Matahari

Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi.

Matahari memiliki 4 lapisan yaitu sebagai berikut:

1. Inti matahari.

Memiliki suhu sekitar 1,5 x 10 pangkat 70 derajat celcius. Suhu ini cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi matahari.

Energi dari inti akan diradiasikan ke lapisan luar matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.

2. Fotosfer.

Memiliki suhu sekitar 6 ribu kelvin dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar matahari yang kita amati di bumi.

Di dalam fotosfer, terdapat bintik matahari yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.

3. Kromosfer.

Memiliki suhu sekitar 4.500 kelvin dan ketebalan 2 ribu km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.

4. Korona.

Merupakan lapisa terluar matahari dengan suhu sekitar 1 juta kelvin dan ketebalan sekitar 700 ribu km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi.

Korona terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.


Jadi, matahari adalah bintang yang terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan yaitu:
  1. Inti matahari.
  2. Fotosfer.
  3. Kromosfer.
  4. Korona.

Rata-Rata Kecepatan Orbit Planet Dalam Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusat tata surya,planet-planet, komet, meteorid dan asteroid yang mengelilingi matahari.

Pada awal tahun 1600an, Johannes Kepler, seorang ahli matematika dari negara Jerman mulai mempelajari orbit planet-planet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips.

Berikut ini data rata-rata kecepatan orbit planet dalam tata surya.

1. Merkurius = 48 km/s

2. Venus = 35 km/s

3. Bumi = 30 km/s

4. Mars = 24 km/s.

5. Jupiter = 13 km/s

6. Saturnus = 9,7 km/s.

7. Uranus = 6,8 km/s.

8. Neptunus = 5,4 km/s.


Itulah kecepatan rata-rata tiap planet, dimana planet merkurius menjadi yang tercepat dan planet neptunus menjadi yang paling lambat diantaranya.

Siapa itu Howard Thomas Odum?

Tuan Howard Thomas Odum yang hidup dari tahun 1924 hingga tahun 2002 adalah seorang ahli ekologi Amerika. Jurnal pertama yang dipublikasikan berjudul "The Biogeochemistry of Strontium : With Discussion on the Ecological Integration of Elements pada tahun 1950.

Howard Thomas Odum, biasanya disebut sebagai H. T. Odum. Dia dikenal karena karyanya yang merintis tentang ekologi ekosistem, dan untuk proposal provokatifnya untuk hukum termodinamika tambahan, yang diinformasikan oleh karyanya tentang teori sistem umum (wikipedia).

Thomas Odum sangat terkenal di berbagai negara melalui bukunya, "The Fundamentals Ecology". Buku ini menjadi panduan dan pegangan utama bagi para pelajar yang ingin menekuni bidang ekologi di lebih 13 negara.

3 Cara Penanggulangan Pencemaran Air

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organik biodegradable yaitu bahan organik yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk hidup, meminimalkan bakteri patogen serta memperhatikan estetika dan lingkungan.

Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut ini.

1. Pembuatan kolan stabilisasi.

2. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

3. Pengolahan Excreta.

Itulah ketiga cara penanggulangan pencemaran air.

5 Dampak Pencemaran Air

Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke perairan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya saja pembuangan limbah organik yang dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan tanaman air. Sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air.

Hal tersebut bisa menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air. Sehingga bisa mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya.


Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dan benar maka akan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif dan tidak menguntungkan bagi lingkungan kita, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penurunan kualitas lingkungan.

2. Gangguan kesehataqn.

3. Pemekatan hayati.

4. Mengganggu pemandangan.

5. Mempercepat proses kerusakan benda.

Adalah gas H2S yang dapat mempercepat proses perkaratan pada besi.

Agar terhindar dari hal-hal di atas, seaiknya sebelum dibuang, air limbah diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan baku mutu air limbah.

6 Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pemanasan Global

Apapun itu segala bentuk aktivitas manusia pasti akan memberikan dampak bagi lingkungan. Entah itu yang membawa dampak positif maupun yang negatif.

Begitu juga dengan kondisi atmosfer bumi yang saat ini mengalami perubahab akibat aktivitas manusia. Pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer.

Hal tersebut dikarenakan CO2 adalah salah satu gas rumah kaca. Makanya dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global.


Oleh karena itu, setiap tahun kadar CO2 di atmosfer terus menerus meningkat. Dan berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

1. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit tenaga listrik.

2. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat transportasi.

3. Emisi metana dari hewan, lahan pertanian dan dari dasar laut Arktik.

4. Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan pembakaran lahan hutan.

5. Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator pendingin.

6. Meningkatkan penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.

Memang aktivitas dari manusia ini mampu memberikan dampak bagi lingkungan. Adanya kelainan dari gas rumah kaca di atmosfer. Itulah keenam penyebab terjadinya pemanasan global.

Negara-negara di di Benua Asia Bagian Timur

Negara yang ada di Asia timur diantaranya adalah negara Jepang yang pernah menjajah negara Indonesia selama beberapa tahun yang lalu. Nippon dari timur.

Berikut ini negara-negara yang berada di benua asia bagian timur.


1. Jepang = ibukota Tokyo.

2. Korea Utara = Pyongyang.

3. Korea Selatan = Seoul.

4. RRC = Beijing.

5. Taiean = Taipei.

6. Mongolia = Ulan Bator.