Beliau lahir di Amsterdam pada tanggal 2 Maret 1820.
Sejak tahun 1840, ia menduduki jabatan sebagai pegawai pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1856, ia diangkat sebagai asisten residen di Lebak.
Di Lebak, ia melihat kesewenang-wenangan Bupati Lebak kepada rakyatnya.
Setelah mengundurkan diri sebagai asisten residen pada tahun 1857, ia menulis novelMax Havelaar yang menyuarakan nasib bangsa Indonesia yang diajah Belanda (intisari-online.com).
Dokter Douwes Dekker yang punya nama Indonesia Setiabudi Danudirja dimasukkan penjara Wirogunan, Yogyakarta.
Lagi-lagi Vosveld yang kejam bertindak sebagai interogator di atas jip yang membawa mereka menuju penjara.
Interogasi penuh sumpah serapah itu ditanggapi dengan tenang oleh Setiabudi dengan mengatakan, selama PD II ia ada di kamp interniran di Amerika Selatan.
Karena kesetiaannya kepada Republik, Bung Karno mengiriminya ucapan selamat pada ulang tahunnya yang ke-70.