Pertempuran ini diawali dari Bahal Batu, yang telah menjadi pusat pertahanan Belanda pada tahun 1877 M. Pada kenyataannya, Belanda kewalahan sehingga harus mengambil asukan dari dari daerah lain.
Untuk menghadapi perang Batak, Belanda menarik pasukan dari Aceh. Pasukan Sisingamangaraja setelah kapten Christoffel berhasil mengepung benteng terakhir Sisingamangaraja di Pakpak.
Bahkan kedua putera Beliau Patuan Nagari dan Patuan Anggi ikut gugur, sehingga seluruh Tapanuli dapat dikuasai oleh Belanda seluruhnya.
Itulah kisah singkat Sisingamagaraja di Tapanuli, Sumatera Utara.